Religi  

Apakah Makanan Korea Yang Beredar Telah Teruji Kehalalannya? Ini Penjelasannya!

Apakah Makanan Korea Yang Beredar Telah Teruji Kehalalannya? Ini Penjelasannya!
Apakah Makanan Korea Yang Beredar Telah Teruji Kehalalannya? Ini Penjelasannya!

Kabarindonk News – Popularitas makanan Korea (Korean food) berbanding lurus dengan tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap drama Korea. Namun, apakah Korean food yang beredar dijual di tengah-tengah masyarakat telah teruji kehalalannya?

Dewasa ini dapat dengan mudah ditemui gerai online maupun offline yang menjual berbagai jenis makanan Korea. apakah Korean food yang beredar dijual di tengah-tengah masyarakat telah teruji kehalalannya?

Berapa dari kalian yang menyukai drama Korea? Apakah Kalian juga menyukai makanan Korea? Nah perlu diperhatikan ya, jangan sampai beli makanan yang tidak halal. Perhatikan hal-hal berikut ini agar kita tahu mana yang boleh kita makan dan tidak ya.

Dilansir dari mui.or.id, “Permasalahan di Korea khususnya untuk muslim yaitu makanan halal. Ketika saya belajar bahasa selama 6 bulan di Korea, kalau ingin mendapatkan makanan halal harus memutar jalan sekitar 1 jam dari lokasi saya tinggal. Karena jauh, saya dan teman-teman lebih sering makan buah dan sayuran yang sudah jelas halal,” ungkap Vemy Suryo Qushayyi menceritakan pengalamannya saat hidup di Korea.

Permasalahan di atas memang tengah menjadi sorotan bagi Halal Auditor of LPPOM MUI, Vemy Suryo Qushayyi di live Instagram “Bincang Syariah: Korean Food, Bagaimana Titik Kritisnya?” pada Kamis (14/10) yang diselenggarakan oleh LPPOM MUI.

Bagi penikmat jajanan Korea tentu sudah tidak asing lagi dengan tteokpokki, japchae, kimbap, bibimbap bahkan sampai jajangmyeon. Namun, sebagai muslim perlu memperhatikan kehalalan kuliner tersebut.

Halal Auditor of LPPOM MUI tersebut mengungkapkan ada beberapa tips saat umat muslim ingin menikmati Korean food, baik yang bebas dijual maupun saat berkunjung langsung ke Korea sebagai berikut ini.

  1. Pastikan komposisi pembuatan makanan tersebut halal.
  2. Pastikan kehalalan alat-alat yang digunakan saat proses memasak.
  3. Bersertifikasi halal khususnya dari LPPOM MUI.

Merujuk pada artikel yang diterbitkan mui.or.id, pada saat kita mengkonsumsi makanan korea, perlu diperhatikan komposisi yang digunakan pada makanan tersebut baik secara bahan dan prosesnya harus halal.

Korea Selatan merupakan negara minoritas muslim, jadi wajar jika banyak yang mengkonsumsi daging babi. Karenanya sebagai muslim, saat memasuki restoran Korea dipastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada menu babi yang disediakan.

Hal tersebut penting karena meskipun makanan yang dipesan bebas daging babi misalnya, namun peralatan memasak tidak ada jaminan tersebut suci. Kemungkinan besar sudah digunakan untuk mengolah menu babi yang disediakan.

Vemy mengungkapkan bahwa jajanan di Korea memang sudah mulai merambah pada ranah muslim friendly. Terdapat beberapa perusahaan Korea yang juga ikut mendaftarkan sertifikasi halal.

Meskipun beberapa makanan yang beredar telah mengantongi sertifikasi halal dari negara asal seperi Turki dan Arab Saudi, ia menyarankan jalan aman memilih makanan yaitu terdapat logo halal dari MUI.

Maka dengan itu, jika kita membeli makanan apapun itu, jika kita tidak begitu familiar, pastikan terdapat logo halal dari MUI.

Sebarkan ini agar kita semua terhindar dari makanan yang diharamkan, Aamiin…