Ciri-Ciri Anjing Rabies yang Harus Kamu Waspadai

Ciri-Ciri Anjing Rabies yang Harus Kamu Waspadai

Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya, terutama bagi anjing. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf, dan jika tidak diobati, bisa berakibat fatal baik bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pemilik anjing untuk bisa mengenali ciri-ciri anjing yang mungkin terinfeksi rabies agar dapat mengambil tindakan yang tepat dengan segera.

Perubahan perilaku

Salah satu ciri-ciri yang harus kamu waspadai pada anjing adalah perubahan perilakunya. Anjing yang terinfeksi rabies cenderung mengalami perubahan drastis dalam perilaku mereka. Mereka bisa menjadi lebih agresif dan mudah marah tanpa alasan yang jelas. Selain itu, anjing yang biasanya ramah dan penurut bisa menjadi jauh lebih pendiam atau terisolasi.

Gejala neurologis

Anjing yang terinfeksi rabies juga akan menunjukkan gejala neurologis yang jelas. Mereka mungkin mengalami kesulitan berjalan atau bahkan kesulitan berdiri. Gerakan mereka juga akan terlihat tidak koordinasi, dan mereka mungkin terjatuh atau terhuyung-huyung saat berjalan. Anjing tersebut juga dapat mengalami kejang-kejang yang seringkali sangat kuat.

Kondisi fisik yang mencolok

Ciri lain yang dapat kamu perhatikan adalah kondisi fisik yang mencolok pada anjing yang terinfeksi rabies. Anjing tersebut mungkin mengalami penurunan berat badan yang drastis dalam waktu singkat. Bulu mereka bisa tampak kusam dan kotor karena kurangnya perawatan diri. Selain itu, mereka juga bisa mengalami kelemahan otot dan kesulitan dalam mengendalikan gerakan tubuh.

Gangguan makan dan minum

Anjing dengan rabies biasanya mengalami gangguan makan dan minum. Mereka mungkin kehilangan nafsu makan dan minum yang sebelumnya biasa. Bahkan jika mereka mencoba makan atau minum, mereka mungkin mengalami kesulitan menelan atau menunjukkan tanda-tanda nyeri saat melakukannya. Gangguan makan dan minum ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat.

Kejang-kejang

Kejang-kejang merupakan gejala yang umum terjadi pada anjing yang terinfeksi rabies. Anjing tersebut mungkin mengalami kejang yang hebat dan sulit dikendalikan. Kejang-kejang ini dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Kejang yang berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan sistem saraf anjing tersebut.

Gigitan dan agresi tanpa sebab

Ciri-ciri lain yang harus kamu perhatikan adalah perubahan dalam tingkah laku anjing terkait dengan gigitan dan agresi. Anjing yang terinfeksi rabies dapat menjadi agresif tanpa alasan yang jelas dan menunjukkan tanda-tanda ingin menggigit atau menyerang. Mereka mungkin menggigit benda atau orang di sekitarnya tanpa provokasi yang nyata. Perilaku ini sangat berbahaya dan harus diwaspadai.

Bagaimana mencegah rabies

Untuk mencegah anjing terkena rabies, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan. Yang pertama dan paling penting adalah dengan memastikan anjingmu divaksinasi dengan vaksin rabies secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan. Vaksinasi adalah cara yang efektif untuk melindungi anjing dari penyakit ini.

Selain itu, hindarilah kontak dengan anjing liar yang berpotensi terinfeksi rabies. Jika kamu melihat anjing liar yang tampak sakit atau bermasalah, jangan mendekatinya dan segeralah melaporkannya kepada pihak berwenang. Jangan memberi makan atau memegang anjing liar tersebut tanpa perlindungan yang memadai.

Jika kamu atau seseorang tergigit oleh anjing yang dicurigai terinfeksi rabies, segeralah mencari perawatan medis secepat mungkin. Dokter akan memberikan tindakan yang diperlukan untuk mencegah infeksi rabies, seperti pembersihan luka dan pemberian vaksinasi pasca gigitan.

Mengenali anjing rabies

Penting bagi kita untuk bisa mengenali ciri-ciri anjing rabies agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat. Beberapa gejala yang dapat kamu perhatikan pada anjing yang terinfeksi rabies antara lain: perubahan perilaku yang drastis, gejala neurologis seperti kesulitan berjalan dan kejang-kejang, kondisi fisik yang mencolok seperti penurunan berat badan dan bulu yang kusam, gangguan makan dan minum, serta perilaku agresif dan menggigit tanpa alasan.

Jika kamu melihat anjing dengan gejala-gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter hewan. Penting untuk diingat bahwa hanya dokter hewan yang dapat mendiagnosis rabies dengan pasti melalui pemeriksaan yang lebih mendalam.

Penutup

Kesadaran akan ciri-ciri anjing rabies sangat penting bagi pemilik anjing dan masyarakat umum. Dengan mengenali tanda-tanda yang telah disebutkan di atas, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi anjing dan diri kita sendiri dari penyakit yang serius ini.

Jangan lupa selalu menjaga kebersihan anjing, memberikan vaksinasi yang tepat waktu, dan menghindari kontak dengan anjing liar yang berpotensi terinfeksi rabies. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari anjing rabies.

Pertanyaan Seputar Anjing Rabies

Apakah rabies dapat menular kepada manusia?

Ya, rabies dapat menular kepada manusia melalui gigitan atau kontak langsung dengan cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi rabies.

Berapa lama masa inkubasi rabies pada anjing?

Masa inkubasi rabies pada anjing dapat bervariasi, namun umumnya berkisar antara beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Apakah semua anjing dengan rabies menunjukkan gejala agresi?

Tidak, meskipun gejala agresi adalah salah satu ciri-ciri yang umum terjadi pada anjing rabies, tidak semua anjing menunjukkan gejala ini. Beberapa anjing mungkin menjadi lebih pendiam atau terisolasi.

Apa yang harus dilakukan jika digigit anjing yang dicurigai rabies?

Jika digigit oleh anjing yang dicurigai rabies, segeralah mencuci luka dengan sabun dan air mengalir. Kemudian cari perawatan medis secepat mungkin untuk pembersihan luka dan vaksinasi pasca gigitan.

Bagaimana cara mengetahui apakah anjing telah divaksinasi?

Untuk mengetahui apakah anjing telah divaksinasi, kamu dapat memeriksa rekam medis anjing atau berkonsultasi dengan dokter hewan yang merawat anjing tersebut.